Le Monde de Midi

Vouloir c'est Pouvoir

Pekat malam kembali menyudutkanku ke dalam sudut-sudut tumpul perasaan. Saat semua yang kuputuskan telah berjalan sesuai rencana, namun tiba-tiba rasa penyesalan itu muncul sebagai awal titik lemahku terkuak. Aku menyesali keputusanku yang secepat itu membuka lembar demi lembar perasaan yang sekian lama aku sembunyikan. Aku menyesalinya.

Ah, sudahlah. Tak ada gunanya lagi membicarakan sesuatu yang sudah telanjur dimuntahkan. Aku memang ceroboh. Aku memang bodoh. Secepat itukah aku menyerah menyembunyikan denting-denting rindu untuknya?


Di bawah temaram bulan yang bersinar malam ini, aku mencoba mengikhlaskan segalanya. Mencoba merelakan lembaran perasaan yang telanjur aku buka. Mungkin itu pilihan tepat yang memang Tuhan gariskan untukku. Dapatkah aku melakukannya?

About this blog

Total Pageviews

Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Followers

Let's Talk

Quelle heure est-il?

Most Viewed

Labels